E-Katalog

Adiningrum

(Batik Kawung Hijau)

Dalam kebudayaan Jawa, motif kawung yang disusun geometris ini diartikan sebagai lambang terjadinya kehidupan manusia. Harapannya, agar manusia tidak melupakan asal usulnya. Selain itu, motif batik kawung juga dikenal sebagai lambang keperkasaan dan keadilan.

Bacarita

(Tenun Biru Oranye)

Bacarita merupakan kata yang sering digunakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berarti ‘Bercerita’ dalam Bahasa Indonesia.
Masyarakat NTT senang bercerita tentang keindahan alam, adat istiadat, momen istimewa dan seremonial, sampai kegiatan sehari-hari. Salah satu media bercerita yang digunakan adalah lewat karya tenun.

Mangun Karsa

(Batik Geblek Coklat)

Mangun Karsa terdiri dari dua kata yaitu ‘Mangun’ berarti membangun dan ‘Karsa’ berarti semangat. Sebagai representasi dari makna semangat membangun inilah kami mengusung batik Geblek Renteng. Batik Geblek Renteng memiliki makna membangun bersama untuk daerah Kulon Progo.

Andhira

(Batik Parang Merah)

Nama Andhira sendiri dipilih karena artinya yang kuat dan berani dalam kebenaran dari Bahasa Sansekerta. Keberanian dalam kebenaran ini kami tuangkan dalam hiasan liontin wayang yang menyertai kalung.

Andhini

(Batik Parang Merah)

Nama Andhini yang berasal dari Bahasa Jawa dipilih karena memiliki makna patuh, taat dan setia. Di dalam perjalanan desain koleksi ini, kami terinspirasi dari rasa taat para pahlawan terhadap tanah air kita. Mereka setia pada Ibu Pertiwi dan tidak gentar dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa kita.

Sepe Babunga

(Tenun Merah)

Inspirasi koleksi kali ini datang dari kecantikan Bunga Sepe yang identik dengan warna merah cerah dengan sentuhan kuning. Bagi masyarakat Kupang, suasana akhir tahun adalah masa-masa yang selalu identik dengan Pohon Sepe. Bunganya yang merekah di Bulan November dan Desember menjadi pengingat kepada orang-orang Kupang di mana pun berada bahwa waktu untuk pulang Kupang sudah tiba. Sangat akrab di telinga orang Kupang kata-kata “Pohon sepe su babunga, Kupang su pange pulang.“, yang artinya Pohon Sepe sudah berbunga, Kupang sudah panggil pulang. ​